Di tengah gempuran
buah-buah impor yang masuk ke indonesia, masih ada petani yang bangga dengan
hasil buah lokalnya. salah satunya adalah Agus Riyadi, seorang petani
pembudidaya bibit buah “ALPUKAT WINA” yang terkenal dengan buahnya yang
berukuran jumbo, berdaging buah halus, dan tebal. seperti apa? Ikuti terus
liputan berikut ini.
Inilah Agus Riyadi, guru
agama islam yang sekaligus seorang petani yang khusus membudidayakan bibit buah
lokal “ALPUKAT WINA”. di rumahnya di kawasan baran kecamatan ambarawa inilah,
bibit buah ALPUKAT WINA dibudidayakan. untuk mempertahankan kelestarian dan
keunggulan kualitas ALPUKAT WINA, agus membentuk asosiasi berkah jaya yang
beranggotakan para petani di daerah sekitar. langkah ini dilakukan agar panen
buah ALPUKAT WINA tersalurkan dengan baik.
Budidaya ALPUKAT WINA
cukup sederhana. langkah pertama adalah menyiapkan media tanam yang terdiri
dari sekam, pupuk kandang, dan tanah. kemudian biji alpukat yang sebelumnya
sudah disortir dan dicuci bersih, ditanam pada polybag yang sudah diisi
media tanam selanjutnya diletakkan lokasi pembibitan.
Setelah bibit dibiarkan
tumbuh kira-kira 3 sampai 5 bulan, bibit sudah siap disambung dengan ujung
tunas dari pohon “ALPUKAT WINA” yang sudah pernah berbuah. tujuan penyambungan
antara bibit yang masih muda, dengan ujung tunas dari pohon yang sudah pernah
berbuah, adalah agar menghasilkan kualitas buah alpukat yang seragam dan
mempercepat pertumbuhan pohon.
Cara penyambungannya
seperti ini.
Setelah penyambungan
selesai, bibit masih harus memerlukan waktu sampai 8 bulan agar antara bibit
bagian bawah dan bagian atas tersambung sempurna, ditandai munculnya beberapa
daun. baru setelah itu, tali dilepas dan bibit alpukat siap dijual kepada
para petani saat berusia satu sampai satu setengah tahun .
Kepopuleran ALPUKAT WINA
saat ini tengah menanjak seiring kualitas buahnya yang baik, yakni berukuran
jumbo, berdaging tebal dan halus. berat 1 buah ALPUKAT WINA bisa mencapai lebih
dari 1 kilogram. sedangkan tiap 1 pohon ALPUKAT WINA bisa menghasilkan buah
seberat lebih dari setengah ton. hal inilah yang membuat para petani di kawasan
ambarawa dan bandungan kabupaten semarang jawa tengah tetap bangga dengan hasil
buah lokalnya.
Saat ini permintaan buah
alpukat wina sudah sampai ke berbagai wilayah di indonesia dan berhasil
menembus pasar internasional , seperti Singapura. sehingga diperlukan proses
grading yang ketat, agar buah yang dikirimkan sesuai dengan permintaan pasar
domestik maupun luar negeri.
Kualitas buah lokal
memang tidak kalah dengan buah impor, asal pemuliaan dan pembudidayaan bibit
tanaman tersebut dilakukan dengan baik, dan diperlukan peran dari pemerintah
untuk memfasilitasi produksi bibit buah berkualitas baik. semoga buah lokal
kita mampu bertahan dari gempuran buah-buah impor.
Nantikan terus liputan
menarik seputar dunia pertanian, hanya di AGRO TV. sampai jumpa
No comments:
Post a Comment