Wednesday, 1 April 2015

ALPUKAT JUMBO ? Kayak apa sih ?




Di tengah gempuran buah-buah impor yang masuk ke indonesia, masih ada petani yang bangga dengan hasil buah lokalnya. salah satunya adalah Agus Riyadi, seorang petani pembudidaya bibit buah “ALPUKAT WINA” yang terkenal dengan buahnya yang berukuran jumbo, berdaging buah halus, dan tebal. seperti apa? Ikuti terus liputan berikut ini.

Inilah Agus Riyadi, guru agama islam yang sekaligus seorang petani yang khusus membudidayakan bibit buah lokal “ALPUKAT WINA”. di rumahnya di kawasan baran kecamatan ambarawa inilah, bibit buah ALPUKAT WINA dibudidayakan. untuk mempertahankan kelestarian dan keunggulan kualitas ALPUKAT WINA, agus membentuk asosiasi berkah jaya yang beranggotakan para petani di daerah sekitar. langkah ini dilakukan agar panen buah ALPUKAT WINA tersalurkan dengan baik.

Budidaya ALPUKAT WINA cukup sederhana. langkah pertama adalah menyiapkan media tanam yang terdiri dari sekam, pupuk kandang, dan tanah. kemudian biji alpukat yang sebelumnya sudah disortir dan dicuci bersih, ditanam pada  polybag yang sudah diisi media tanam selanjutnya diletakkan lokasi pembibitan.  

Setelah bibit dibiarkan tumbuh kira-kira 3 sampai 5 bulan, bibit sudah siap disambung dengan ujung tunas dari pohon “ALPUKAT WINA” yang sudah pernah berbuah. tujuan penyambungan antara bibit yang masih muda, dengan ujung tunas dari pohon yang sudah pernah berbuah, adalah agar menghasilkan kualitas buah alpukat yang seragam dan mempercepat pertumbuhan pohon.
Cara penyambungannya seperti ini.

Setelah penyambungan selesai, bibit masih harus memerlukan waktu sampai 8 bulan agar antara bibit bagian bawah dan bagian atas tersambung sempurna, ditandai munculnya beberapa daun.  baru setelah itu, tali dilepas dan bibit alpukat siap dijual kepada para petani saat berusia satu sampai satu setengah tahun .   

Kepopuleran ALPUKAT WINA saat ini tengah menanjak seiring kualitas buahnya yang baik, yakni berukuran jumbo, berdaging tebal dan halus. berat 1 buah ALPUKAT WINA bisa mencapai lebih dari 1 kilogram. sedangkan tiap 1 pohon ALPUKAT WINA bisa menghasilkan buah seberat lebih dari setengah ton. hal inilah yang membuat para petani di kawasan ambarawa dan bandungan kabupaten semarang jawa tengah tetap bangga dengan hasil buah lokalnya.

Saat ini permintaan buah alpukat wina sudah sampai ke berbagai wilayah di indonesia dan berhasil menembus pasar internasional , seperti Singapura. sehingga diperlukan proses grading yang ketat, agar buah yang dikirimkan sesuai dengan permintaan pasar domestik maupun luar negeri.

Kualitas buah lokal memang tidak kalah dengan buah impor, asal pemuliaan dan pembudidayaan bibit tanaman tersebut dilakukan dengan baik, dan diperlukan peran dari pemerintah untuk memfasilitasi produksi bibit buah berkualitas baik. semoga buah lokal kita mampu bertahan dari gempuran buah-buah impor.

Nantikan terus liputan menarik seputar dunia pertanian, hanya di AGRO TV. sampai jumpa




No comments: